Kenangan menyapa,
Umpama gelap bayang-bayang,
Bingit tanpa suara,
Memekik ia berulang-ulang.
Sendu tanpa ungkap,
Minda jauh melayang,
Bila jiwa terperangkap,
Oleh gelap bayang-bayang.
Harapan yang terkulai,
Bagai gelap bayang-bayang,
Membusuk jadi bangkai,
Entah bila akan hilang.
Dan bangkai itu,
Dalam gelap bayang-bayang,
Akhirnya kering dan berdebu,
Tinggal hanya tulang-belulang,
Berkubur ditimbus waktu.
No comments:
Post a Comment
Komen Sahabat