Di waktu meruap mentari, kau terbang menjadi awan, teduhkan diriku dengan bayang kudsi, hingga sembuh sukma yang rawan, hingga hidup jiwa yang mati.
Di waktu banjir melanda, kau hadir menjadi bahtera, selamatlah diriku dari tenggelam, dari arus hitam dan kelam.
Dan di waktu itu, takala mereka semua begitu, kau datang mengajari, supaya aku jadi begini.
Terima kasih, terima kasih, sebanyak infiniti..
No comments:
Post a Comment
Komen Sahabat